Zat Adiktif dan Psikotropika serta Pencemaran | Kali ini admin akan membagikan materi tentang zat adiktif dan psikotropika kali ini, dapat memudahkan peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran IPA khususnya untuk kompetensi dasar tentang zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika serta pencemaran.Kali ini admin akan membagikan materi dari Zat Adiktif dan Psikotropika, semgoa bermanfaat.
A. Pengertian Zat Adiktif dan Psikotropika
1. Zat Adiktif
Zat adiktif merupakan zat yang dapat mengakibatkan adiksi, kecanduan, atau ketagihan pada pemakainya. Beberapa zat yang dapat menyebabkan adiksi, diantaranya sebagai berikut:
a. Minuman Keras (Minuman Beralkohol)
Minuman keras/minuman beralkohol termasuk jenis stimulan sekaligus depresan. Mengonsumsi minuman ini dengan berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi tubuh, perilaku yang tidak terkendali, berbicara sendiri, dan bertindak bebas.
b. Rokok
Rokok mengandung bahan yang dapat membahayakan kesehatan manusia, diantaranya sebagai berikut:
- Nikotin: menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan mengakibatkan darah mudah menggumpal.
- Tar: menyebabkan kerak pada dinding bagian dalam alveolus dan merusak sel paru-paru.
- Karbon monoksida (CO): menghambat pengikatan O₂ dalam darah.
- Zat iritan: mengiritasi saluran pernapasan dan paru-paru, mengakibatkan batuk, serta menyebabkan kanker paru-paru.
- Zat karsinogenik: merangsang pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat bukan narkotika yang dapat mempengaruhi pikiran dan sistem saraf. Psikotropika dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
- Zat stimulan adalah jenis zat yang dapat merangsang atau membangkitkan fungsi tubuh dan meningkatkan semangat serta kesadaran sehingga mampu beraktivitas selama beberapa jam. Contoh jenis stimulan adalah kafein, kokain, amfetamin, metamfetamin, sabu-sabu dan ekstasi. Pemakaian amfetamin yang berlebihan dapat mengakibatkan kekacauan pikiran, perilaku yang tidak terkendali, halusinasi, stroke, dan serangan jantung.
- Depresan digunakan untuk menekan sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan seseorang merasa tenang, tertidur, bahkan tidak sadarkan diri. Kelebihan dosis zat ini dapat mengakibatkan kematian. Contoh depresan, yaitu opioda dan berbagai turunannya, seperti morfin, putaw, barbiurat, benzodiazepin (jenis pil koplo), metakualon, dan heroin.
- Halusinogen merupakan golongan obat yang menyebabkan halusinasi (khayalan). Contoh halusinogen adalah LSD yang dapat membangkitkan kecenderungan bunuh diri.
3. Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Yunani, narkose, yang artinya beku atau lumpuh. Narkotika dapat menyebabkan kelumpuhan total, kerusakan otak, dan kematian. Contoh beberapa narkotika adalah sebagai berikut:
- Candu atau opium dapat digunakan untuk menghasilkan morfin, heroin, dan kodein.
- Ganja atau Cannabis Sativa atau mariyuana. Daun ganja mengandung zat kimia THC (tetrahidrokanabinol) yang dapat menyebabkan halusinasi. Efek samping pemakaian ganja, yaitu pusing, malas, bicara tidak karuan, paranoid (rasa takut), serta daya komunikasi dan mobilitas menurun.
- Kokaina dikenal dengan nama tanaman Erythoxylon coca
B. Ciri-ciri Pengguna Zat Adiktif dan Psikotropika
Ciri-ciri fisik dan psikis korban ketergantungan zat adiktif dan psikotropika adalah sebagai berikut:
- Lesu, mata merah dan kelihatan mengantuk, serta pikiran melayang.
- Tidak sabar dan apa yang diinginkan harus segera dipenuhi saat itu juga.
- Cenderung hedonis dan melakukan apa saja untuk mencapai apa yang diinginkan.
- Selalu mengedepankan sifat agresif dan destruktif.
- Kesulitan dalam bergaul, perasaan malu, rendah diri, dan suka menyendiri.
- Dewasa terlalu dini dengan berperilaku seks bebas dan melakukan tindak kriminal.
- Bersikap ceroboh, nekat, dan kurang perhitungan.
- Emosi tidak stabil, tidak konsentrasi, tidak bersemangat, malas, depresi, dan tidak memiliki motivasi.
C. Cara Menghindari Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial. Upaya yang ditempuh agar terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika adalah dengan melibatkan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Peran nyata yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut:
- Mencari sumber informasi mengenai bahaya narkoba, akibat, dan cara pencegahannya.
- Mempelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
- Menjadikan sikap-sikap orang tua yang baik sebagai teladan.
- Mengembangkan kemampuan untuk menolak zat adiktif dan psikotropika.
- Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
- Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
D. Zat Polutan atau Pencemar
Zat polutan atau pencemar yang berasal dari rumah tangga, di antaranya sebagai berikut:
1. Bahan Pembersih
Bahan pembersih yang biasa digunakan dalam rumah tangga dan dapat mencemari lingkungan adalah sebagai berikut:
- Sabun, mengandung natrium hidroksida/NaOH (sabun keras), kalium hidroksida/KOH (sabun lunak), natrium palm kernelate, natrium palm stearat, air, gliserin, natrium klorida, dan parfum.
- Detergen, mengandung alkil benzena sulfonat (ABS) dan linear alkil sulfonat (LAS), natrium benzena sulfonat, penguat, antriredeposisi, bahan pencemerlang, dan pewangi.
2. Larutan Pemutih
- Mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI). NaOCI juga digunakan untuk disinfektan (membasmi kuman).
- Pembersih porselen mengandung asam klorida (HCI) ataupun asam sulfat (H₂SO₄) encer.
3. Plastik
- Plastik mengandung resin, bahan plastis, asbes, atau tepung.
- Plastik sulit sekali terurai sehingga dapat menumpuk dan mengotori lingkungan.
Zat polutan atau pencemar yang berasal dari industri, di antaranya sebagai berikut:
a. Merkuri
- Merkuri merupakan bahan yang biasa digunakan untuk termometer, sfigmomanometer, ataupun lampu. Merkuri juga merupakan limbah industri yang biasa mencemari perairan dan tertumpuk pada tubuh organisme air seperti ikan.
- Bentuk merkuri yang paling beracun adalah bentuk organiknya, seperti dimetilmerkuri dan metilmerkuri.
- Merkuri dapat terserap di kulit dan mengakibatkan keracunan kronik atau keracunan akut.
b. Timbel
- Timbel banyak digunakan untuk gedung konstruksi, senjata, baterai, ataupun cat.
- Timbel masuk ke dalam tubuh manusia melalui debu timbel yang dihirup atau masuk ke pencernaan dari makanan yang telah terpapar timbel.
- Timbel dapat mengganggu kerja berbagai macam organ, tetapi akan sangat mempengaruhi sistem saraf dan menimbulkan nefropati.
c. Pestisida
- Pestisida yang terkenal adalah DDT (diklorodifeniltrikloroetana)
- Senyawa pestisida termasuk organoklorin, yaitu senyawa organik yang mengandung klorin. Akumulasi DDT dalam tubuh menimbulkan kerusakan sel saraf dan menghambat metabolisme kalsium.
- Kini telah ditemukan biopestisida (pestisida ramah lingkungan), yaitu propotipe biofungisida Trichoderma harzianum dengan bahan aktif berupa konidia jamur. Jamur ini parasit terhadap jamur lain sehingga dimanfaatkan untuk biofungisida.
Demikian yang admin bagikan kali ini, semoga bermanfaat bagi peserta didik khususnya dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian nasional.
Materi UN IPA SMP 2020 | Zat Adiktif dan Psikotropika serta Pencemaran